Jumat, 23 September 2011
Serba-serbi Ospek
Tangerang - Apa sih yang melintas dibenakmu jika kamu mendengar kata ospek? Belakangan ini, ospek dianggap sebuah kegiatan kontroversial yang penuh dengan unsur kekerasan (bullying), intimidasi dan tragedi. Namun, apa sih sebenarnya tujuan ospek dan bagaimana seharusnya kegiatan ini berjalan?
Ospek sendiri sebuah singkatan dari Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus, setiap universitas melaksanakan kegiatan ini tiap penerimaan mahasiswa baru yang biasanya dilakukan setiap semester gasal atau sekitar awal Oktober.
Kegiatan pengenalan ini murni digagas oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang ada pada setiap kampus perguruan tinggi. Karena ospek merupakan kegiatan BEM yang dilakukan di luar jam kuliah, maka pihak-pihak seperti rektor, dosen dan badan admisi kampus tidak turut ikut dalam kegiatan ini, mereka hanya mengawasi agar Ospek berjalan dengan baik.
Sebenarnya Ospek sendiri memiliki tujuan, loh, yaitu antara lain membantu mahasiswa baru (Maba) untuk mengnal dan memahami lingkungan kampus sebagai suatu lingkungan akademis, serta memahami mekanisme yang berlaku didalamnya. Menambah wawasan maba dalam penggunaan sarana akademik yang tersedia di kampus, mempersiapkan maba agar mampu belajar di perguruan tinggi serta mematuhi peraturan dan norma yang berlaku. Selain itu juga menumbuhkan rasa persaudaraan di kalangan civitas akademika.
Enggak hanya memiliki tujuan, ternyata ospek juga harus memiliki fungsi tersendiri, seperti fungsi orientasi, fungsi komunikatif, fungsi normatif dan fungsi akademis.
Adapun penjabaran fungsi-fungsinya, seperti fungsi orintasi yakni ospek berfungsi pengenalan dan adaptasi bagi Maba untuk memasuki Perguruan Tinggi (PT) yang berbeda dengan belajar disekolah lanjutan. Ospek harus memiliki fungsi komunikasi yaitu, komunikasi yang terjadi diantara civitas akademica dan pegawai kampus lainnya.
Ospek juga harus punya fungsi normatif yang membuat Maba menghayati dan mengamalkan aturan serta norma yang berlaku di kampus, loh. Kemudian yang terakhir yaitu, fungsi akademis yang memunginkan Maba mengembangkan bakat, intelekual, minat dan kepemimpinan mereka.
Sayangnya, ospek yang selama ini kita kenal sepertinya tidak berjalan dengan semestinya sesuai tujuan dan fungsi ospek itu sendiri, ya. Jejak rekam ospek selalu diiringi cerita suram semacam kekerasan, intimidasi secara persuasif, makian , dan bahkan kematian. Ditambah, media massa selalu mengumbar perspektif negatif mengenai ospek.
Meski demikian, tampaknya kampus-kampus di Tanah Air tidak kapok, ya, dengan tragedi yang selama setengah dekade ini menjadi momok di dunia perguruan tinggi. Buktinya kegiatan ospek masih dilaksanakan tiap kali penerimaan maba.
Tetapi, sebenarnya ada atau enggak, ya, pengalaman-pengalaman ospek yang betul-betul membawa maslahat bagi pesertanya? Sepertinya sih nihil, ya, tetapi mungkin saja bukan? Penasaran dengan cerita serunya ospek, simak terus di djoes_hahay@yahoo.com.(uad)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar